Selasa, 29 Desember 2015

Mitos Itu terjadi di Kotaku

Setelah pulang dari salah satu rumah sakit di Baturaja tepatnya tanggal 18 desember 2015 beberapa minggu yang lalu entah mengapa saya sangat tertarik sekali menulis sebuah article dengan judul mitos  atau lebih kita kenal dengan istilah takhayul. Dalam perjalanan pulangpun sambil mengendarai sebuah mobil kijang tua fikirankupun tak henti-hentinya terus berputar-putar seolah khendak mencari beberapa data serta memori yang pernah tersimpan dalam otakku terkait kata-kata mitos atau takhayul itu. Mitos, Ya..” mitos kalimat itula yang seolah menjadi pelatuk kendali fikiranku sehingga tanpa sadar menuntun fikiranku lepas menerawang dan merenung  sembari berfikir dan membesitkan tanya dalam hati“ kok bisa rumah sakit sebesar  ini juga terkungkung dalam fhobia dengan mitos seperti ini ?
Sebagai pendahuluan saya terlebih dahulu ingin meminta maaf dan sedikit ingin menjelaskan bahwa tidak ada maksud penulis dalam article ini betujuan untuk mendeskreditkan pihak atau organisasi maupun lembaga tertentu. Tulisan ini  murni hanya sebuah renungan sesaat dari manusia yang miskin ilmu yang sudah  barang tentu sangat jauh  dari kebenaran dan kesempurnaan.
Kita mulai ya..Bismillah”.  Bagi masyarakat kota Baturaja yang sudah wara-wiri masuk kerumah sakit di wilayah Baturaja baik sebagai pasien maupun pembesuk tentunya sudah tidak asing dengan setiap  Rumah sakit yang ada di Baturaja. Rumah sakit yang tidak akan saya sebutkan identitasnya kali ini adalah salah Satu rumah sakit terbesar yang ada di Kota Baturaja. Rumah sakit ini adalah salah satu rumah sakit yang memiliki infrastruktur bangunan yang cukup luas jika dibandingkan dengan bangunan rumah sakit yang lain yang ada di Baturaja. Fasilitas kamar, Sal, Kelas 1,2,3 maupun VIP mungkin lebih banyak juga jika dibandingkan dengan rumah sakit lain yang ada di Baturaja “ mungkin siih nggak perna ngitung juga” he.he... karena bukan itu yang ingin saya bahas. Sekarang mari kita kembali ke topik utama, tahukah anda disekian banyaknya kamar yang ada dirumah sakit yang yang identitasnya saya rahasiakan ini saya mendapati khususnya dibagian kamar VIP saya sama sekali tidak menemukan kamar dengan Nomor 13, saat saya teliti satu persatu kamar VIP yang ada di Rumah sakit ini saya hanya menemukan urutan kamar sebagai berikut 01,02,03,04,05,06,07,08,09,10,11,12,12a,14. Dst. Setelah kamar 12 tidak ada angka 13. Ada apakah gerangan ? apakah ini ada hubunganya dengan mitos dan tahayul angka 13 ? nyok,,,,kita cari tahu mungkin ini penjelasnnya..
  Indonesia salah satu negara yang memiliki kebudayaan yang sangat heterogen. Keheterogenan kebudayaan tersebut bermula dari beraneka ragamnya suku, bahasa, agama, wilayah, adat istiadat termaksud keariban-keariban lokal yang ada di indonesia tak terkecuali juga di Baturaja. Selain memiliki kebudayaan yang sangat kompleks, indonesia juga terkenal  dengan type masyrakat yang sangat kental dengan budaya animisme dan dinamismenya. Untuk menyegarkan kembali ingatan kita tentang animisme dan dinamisme mari kita ingat kembali pemahaman kita tentang animisme dan dinamisme seperti yang telah saya kutif dibawah ini.
          Kepercayaan animisme adalah kepercayaan kepada makhluk halus dan roh merupakan asas kepercayaan agama yang mula-mula muncul dikalangan manusia primitif. Kepercayaan animisme mempercayai bahwa setiap benda di Bumi ini, (seperti kawasan tertentu, gua, pohon atau batu besar), mempunyai jiwa yang mesti dihormati agar semangat tersebut tidak mengganggu manusia, malah membantu mereka dari semangat dan roh jahat dan juga dalam kehidupan seharian mereka.
Dinamisme adalah pemujaan terhadap roh (sesuatu yang tidak tampak mata). Mereka percaya bahwa roh nenek moyang yang telah meninggal menetap di tempat-tempat tertentu, seperti pohon-pohon besar. Arwah nenek moyang itu sering dimintai tolong untuk urusan mereka. Caranya adalah dengan memasukkan arwah-arwah mereka ke dalam benda-benda pusaka seperti batu hitam atau batu merah delima. Ada juga yang menyebutkan bahwa dinamisme adalah kepercayaan yang mempercayai terhadap kekuatan yang abstrak yang berdiam pada suatu benda. Sekarang apakah hubunganya Mitos/takhayul - animisme/dinamisme - angka 13. Yuk kita cari penjelasnnya.  
Angka 13 dianggap angka yang membawa kekurang-beruntungan? Sebenarnya, berasal dari pengetahuan kuno bernama Kabbalah. Kabalah merupakan sebuah ajaran mistis kuno, yang telah dirapalkan oleh Dewan Penyihir tertinggi rezim Fir’aun yang kemudian diteruskan oleh para penyihir, pesulap, peramal, paranormal, dan sebagainya terlebih oleh kaum Zionis-Yahudi yang kemudian mengangkatnya menjadi satu gerakan politis. Oleh karena itu, dalam berbagai simbol terkait Kabbalisme, mereka selalu menyusupkan unsur angka 13. Kartu Tarot misalnya  berjumlah 13 Demikian pula, markas besar Micosoft disebut sebagai The Double Thirteen atau 13 Ganda, sesuai dengan logo Microsoft yang dibuat menyerupai sebuah jendela (Windows),
Bangsa Yahudi sejak dahulu merupakan kaum yang secara ketat memelihara Kabbalah. bangsa Yahudi ini membukukan ajaran Kabbalah yang sebelumnya hanya diturunkan lewat lisan dan secara sembunyi-sembunyi. Mereka juga dikenal sebagai kaum yang gemar mengutak-atik angka-angka (numerologi), sehingga mereka dikenal pula sebagai sebagai kaum Geometrian. Menurut mereka, angka 13 merupakan salah satu angka suci yang mengandung berbagai daya magis yang dapat membawa kepada kesialan.
Fenomena fobia angka 13 sebenarnya sudah sedemikian besarnya terjadi bukan hanya di Baturaja, indonesia bahkan beberapa negara di Dunia pada umumnya sangat anti sekali dengan angka 13 ini. Fhobia angka 13 ini anehnya Bukan hanya menyasar kepada kelompok kelompok non edukasi fobia angka 13 ini pun menyasar kepada kalangan akademisi. tidak hanya menyasar pada kelompok terpinggirkan pun fhobia ini menyasar pada kelompok-kelompok kalangan atas.  Sebagai contoh kecil, para pengusaha pemilik berbagai gedung tinggi di China, tidak ada yang mau menuliskan namanya lantai gedung mereka dengan nama lantai 13 karena  Menurut kepercayaan mereka, angka tersebut tidak membawa hoki begitu juga dengan beberapa bangunan gedung hotel serta lift sebagian besar di Indonesia.  Di Barat, angka 13 juga dianggap angka sial sampai-sampai lift, kamar hotel tempat duduk pesawat tidak ada yang bernomor 13. Biasanya, setelah angka 12 maka langsung ‘loncat’ ke angka 14. Atau dari angka 12 maka 12a dulu baru 14.
Ketakutan akan segalah sesuatu yang berbau angka 13 atau disebut triskaidekafobia memang menjadi sesuatu fenomena yang tak beralasan namun demikian opini sudah terlanjur tertanamkan pemahaman dan ketakutan sudah terlanjur tersebarkan. Jadilah yang miskin iman manut dan ikut-ikutan mempraktekan budaya yang dapat merusak keyakinan. Tinggalah kita sebagai manusia yang memiliki akidah hanya menggeleng-gelengkan kepala menyaksikan.
Semoga  Triskaidekafobia disalah satu Rumah sakit di Baturaja sebagai mana yang saya saksikan hanya merupakan suatu kebetulan bukan suatu yang direncanakan karena adanya ketakutan-ketakutan akan mitos yang tak beralaskan kebenaran. apa lagi samapai percaya meyakini pemahamaan yang dapat merusak iman... dan semoga ketidak adaan angka 13 pada salah satu rumah sakit yang saya tuliskan tersebut tidak ada kaitannya dengan faham animisme atau dinamisme yang telah saya kutifkan..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengunjung Blog yang baik adalah yang meninggal kan bekas...
jangan perna ragu menyuarakan pendapatmu....