Senin, 17 September 2012

CARA BELAJAR BAHASA INGGRIS KITA TERNYATA SALAH


Coba kita hitung sudah berapa tahun kita mempelajari bahasa inggris, coba kita hitung berapa banyak waktu yang telah kita habiskan untuk  mempelajari bahasa dunia tersebut, dan coba kita hitung kembali sudah berapa banyak uang, tenaga yang telah kita habiskan untuk mempelajarinya.tidak cukup dengan mempelajarinya di sekolah-sekolah Formal bahkan sebagian orang relah mengikuti kursus-kursus dengan biaya yang mahal guna untk memahami dan menjadi expert dalam bidang tersebut. Namun,  kenyataannya apakah semuanya sudah sesuai dengan apa yang selama ini kita harapkan dan apakah out put hasil dari proses pembelajaran tersebut sudah sudah maksimal.  silahkan jawaban tersebut pembaca interprestasikan sendiri jawabannya dengan cara tanyakan pada hati kecilmu.
Bahasa inggris telah kita kenal dan kita pelajari semenjak kita duduk di bangku Sekolah dasar (SD) sampai dengan Sekolah menenga Atas (SMA) dan bahkan ketika kuliah di perguruan tinggi.  itu artinya hampir semua orang yang mengenyam pendidikan formal di indonesia rata-rata sudah lebih dari 12 tahun mengenal dan mempelajari bahasa inggris tersebut. Sebenarnya, waktu 12 tahun tersebut merupakan  kurun waktu yang cukup panjang  untuk menjadikan seseorang bisa ahli dalam bahasa inggris.  namun pertanyaannya apakah benar demikian ??????
Ahli dalam bahasa inggris yang penulis maksud disini bukan dalam hal mampu mengisi semua pertanyaan,soal-soal exam, dan sebagainya ketika mengerjakan ujian atau pun soal-soal seperti UAN ataupun soal SPMB dan sebagainya. Bahwa hal tersebut memang penting itu merupakan satu kesatuan pilar pendukung pemahaman dalam suatu bahasa yang tak terbantahkan kalau untuk mengerjakan pekerjaan soal-soal dalam bahasa inggris seperti itu mungkin ratusan ribu atau mungkin jutaan siswa di indonesia ini mampu mengerjakannya. Ahli disini penulis maksud yaitu bagai mana kecakapan dalam hal berbicara (Speaking) dan memahami pembicaraan Native speaker. Sehingga terjadi proses komunikasi yang sirkuler ketika kita berbicara dengan NATIVE SPEAKER atau pembicara aslinya dengan kata lain kita dapat berbicara dan memahami bahasa inggris ketika kita benar-benar berbicara dengan orang Inggris.
Suatu ketika kita dihadapkan untuk berbicara dengan NATIVE SPEAKER atau pembicara Aslinya ataupun kita mendengarkan percakapan melalui rekaman audio/ CD/ Kaset  (listening test) ataupun film di televisi yang menggunakan bahasa inggris. Atau suatu  ketika kita mendengar pidato Barak Obama yang kita kenal kepopulerannya dengan kata-katanya “YES WE CAN” pertanyaan nya apakah kita mengerti ? apakah kita paham ?  disinila biasanya kita menyadari bahwa kita  belum mengerti dan memahami bahasa inggris seutuhnya. Buktinya kita masih banyak belum mengerti apa yang di katakana oleh NATIVE SPEAKER atau kita masih belum sepenuhnya dapat memahami  apa makna dan inti dan arti dari pembicara atau actor pada film di televisi yang kita tonton. Dan untuk menutupi kelemahan kita tersebut akhirnya kita menggunakan jurus pamungkas terakhir yaitu mentranslate film tersebut kedalam bahasa indonesia…ataupun membaca terjemahan teks yang berada di layar kaca tersebut menyedihkan bukan ??????  kalau pun ada yang memahami dan mengerti betul hal tersebut mungkin hanya setangkai  dari serumpun, mungkin hanya sepuluh dari seratus..sangat-sangat sedikit, terus terang penulis mengankat kedua jempol untuk orang-orang  tersebut.
Berangkat dari fenomena menyedihkan dan memprihatinkan  ini penulis tergerak untuk meneliti dan mempelajari mengapa hal ini dapat terjadi, beberapa leteratur dan referensi penulis kumpulkan mulai dari browsing google,leteratur dari buku-buku dan bahkan penulis pun   mendiskusikannya dengan beberapa staf pengajar bahasa inggris di kota Baturaja.  akhirnya pertanyaan tersebut mulai terkuak dan perlahan tabir pertanyaan tersebut mulai ditemukan jawabannya…..mari…..kita mulai….menguak tabir fenomena ini.
Menurut saya materi pembelajaran dalam bahasa inggris tersebut merupakan suatu sistem yang tak terpisahkan.(ingat materi dalam bahasa inggris adalah sebuah sistem yang tak terpisahkan ) Sebuah sistem terdiri dari berbagai sub sistem  atau cabang atau bagian yang guna dan manfaatnya berbeda satu sama lain namun memiliki tujuan akhir yang sama . Namun demikian sebuah sistem dapat beroperasi dengan baik apabila subsistem tersebut penggunaannya di gunakan secara berurutan atau sistematis atau sub sistem tersebut di gunakan dan dikerjakan secara porposional (tepat guna / sesuai dengan porsinya) apa bila subsistem tersebut di gunakan tidak secara sistematis atau tidak berurutan maka akan terjadi kesalahan fatal atau sistem tersebut akan tetap berjalan dan tetap beroperasi namun tidak dapat maksimal.
            Satu unit mobil merupakan salah satu contoh sistem yang utuh yang mana sistem mobil tersebut terdiri dari beberapa sub sistem yaitu bagian roda, mesin ,minyak kaca spion lampu, starter dan lain lain. Masing masing subsistem tersebut memiliki pungsi yang berbeda-beda  mulai roda yang berfungsi untuk membantu pergerakan mobil, mesin yang berfungsi untuk pengopErasian mobil, lampu yang digunakan untuk proses penerang ketika mobil berada di tempat yang gelap, minyak yang berfungsi sebagai langka awal untuk menghidupkan mobil sebelum proses starting, sepion yang berfungsi untk melihat kendaaraan yang ada di belakangnya.
Satu unit mobil dapat berjalan secara oftimal apa bila subsistem yang berada dalam mobil tersebut di letakan dan digunkan pada porsi dan tempat yang seharusnya (sistematis dan porposional). Silahkan bayangkan seandainya sepion mobil berada di atas bagain atap mobil. Silahkan bayangkan seandainya roda mobil tidak berada pada kedua sisi kiri dan kanan bagian  mobil melainkan berada di tengah-tengah bagain mobil , silahkan bayangkan anda menstarter mobil terlebih dahulu sebelum anda mengisi minyak kendaraan tersebut. Apa   yang terjadi ??? silahkan anda interprestaikan sendiri. Kesimpulannya sub sistem dari suatu sistem tidak dapat di putar balikan tempat dan posisinya masing- masing subsistem dari suatu Sistem yang utuh  tersebut harus sesuai urutannya.
Kembali pada pembahasan kita bahasa inggris adalah suatu sistem yang utuh. Kenapa saya berpendapat bahasa inggris merupakan satu kesatuan sistem yang utuh? Jawaban nya karena bahasa inggris terdiri dari beberapa Subsistem yang terpisah yang masing-masing subsistem tersebut memiliki fungsi dan perananannya sendiri-sendiri namun demikian masing-masing subsistem tersebut memiliki tujuan akhir yang sama.  Sekarang mari kita lihat apa saja sub sistem dari bahasa inggris tersebut. Subsistem dalam bahasa inggris di antaranya yaitu
1.     Writing     : menulis
2.     Reading     : membaca
3.     Listening   : mendengar
4.     Speaking   : berbicara 

Sebelum kita melanjutkan pembahasan selanjutnya ada baiknya kita sejenak mereview beberapa poin penting yang harus kia pahami dan tela’ah terlebih dahulu. Untuk memahami hal tersebut.  Saya menganalogi kan pembahasan kita dengan suatu fakta yang sering kita lihat di sekeliling kita.  Apabila dalam suatu preode tertentu, waktu tertentu  kita manyaksikan seorang anggota legeslatif melakukan tindak pidana korupsi, maka dengan serta merta kita akan mengatakan bahwa ada seorang OKNUM LEGESLATIF yang koruptor. Apa bila ada seorang aparat yang melakukan pungli di jalan raya maka dengan serta merta juga kita akan mengatakan ada seoarang OKNUM APARAT yang melakukan pungli. Namun demikian apa bila hal tersebut selalu terjadi dan terus terjadi bukan hanya pada priode tertentu saja namun kejadian tersebut selalu berulang-ulang secara terus menerus dan menerus maka denga serta merta juga kita akan menyimpulkan bahwa ADA SUATU SISTEM YANG SALAH yang terjadi pada institusi itu baik sistem prekrutan personilnya atau sistem pemilihan anggota legeslatif nya sehingga menyebabkan hal tersebut selalu terjadi. dan saat itu kita mungkin kita meng asumsikan di kedua lembaga tersebut pasti ada suatu sistem yang tidak berjalan secara maksimal dan ada suatu subsistem yang tidak berjalan sebagaimana mestinya.sehingga terjadilah peristiwa tersebut.  
Kembali ke pembahasan, ketika kita menyaksikan dan kita mengalami setalah beberapa tahun mempelajari bahasa inggris, setelah begitu banyak materi yang kita keluarkan setelah begitu banyak waktu yang kita korbankan, setelah banyak pelatihan-pelatihan yang kita ikuti,  namun faktanya kita belum terlalu mampu menterjemahkan pembicaraan NATIVE SPEAKER, namun kenyataannya kita belum mampu mengerti makna dan arti dari setiap film barat yang kita tonton dan kita masih menggunakn teks yang berada di layar kaca , namun kenyataan nya siswa dan pelajar kita belum mampu mengerti secara maksimal memahami pidato-pidato yang disampaikan oleh native spkeaker secara cepat. Dan para pelajar dan mahasiswa kita belum begitu mampu berbicara secara oftimal.   SEKARANG APA ASUMSI YANG TIMBUL DALAM BENAK KITA???? setelah kejadian tersebut terjadi berulang ulang, terus menerus , dan fenomena ini terjadi bukan hanya pada periode kita saja namun sudah terjadi sejak dahulu kala, dan sampai dengan sekarang masalah klasik ini terus terjadi.
Sama dengan analogi yang saya samapaikan pada kasus anggota legeslatif dan oknum aparat di atas tadi. Untuk menjawab mengapa fenomena ini mengapa bisa terjadi jawabanya, dapat di pastikan bahwa ada suatu sistem yang tak berjalan dengan maksimal ada suatu sistem  dan  metode pembelajaran bahasa inggris yang salah yang kita lakukan.
Data dan fakta berikut saya dapatkan dari seseorang guru bahasa ingris PENGARANG BUKU Spot line  di pulau jawa dan refrensi ini penulis kutif langsung dari situs webnya langsung.  dia mengatakan bahwa metode pembelajaran bahasa inggris di indonesia yang sering kita lakukan adalah sebagai berikut ini :
Proses belajar bahasa inggris di indonesai secara sistematis

READING – LISTENING – SPEAKING – WRITING


               Itulah sistematika proses belajar bahasa inggris di indonesia.  Dimulai dari proses membaca dahulu (reading), kemudian baru belajar mendengarkan (listening), kemudian belajar berbicara (Spekaing) dan terakhir baru menulis (writing). www: Spotline.com
Menurut saya proses ini dapat di simpulakan bahwa ini adalah suatu rangkaian proses belajar yang YANG SALAH BESAR. Intinya bagai mana seorang dapat belajar  membaca sementara dia belum dapat berbicara dengan benar. Dan bagai mana seorang dapat berbicara dengan benar sedangkan dia belum pernah di ajarkan  cara pengucapan yang sesungguhnya melalui (prsoses listening) kalau seorang sudah dapat bicara dengan benar barula dia dapat di ajarkan membaca lalu selanjutnya menulis  . Seperti yang saya jelaskan tadi bahwa bahasa inggris adalah suatu sistem yang teridiri dari beberapa bagian sub sistem yang pada proses pembelajarannya tidak boleh di putar balikan masing-masing harus sesuai kebutuhan dan porsi dan tempat dan kegunaannya.  Kalau kita belajar bahasa inggris masih dengan metode di atas seperti kita belajar membaca bahasa inggris dahulu, lalu kemudian belajar mendengarkan, lalu belajar berbicara lalu belajar menulis, maka dapat di pastikan kita akan mengalami kegagalan, bisa saja kita berhasil dengan metode tersebut namun keberhasilan tersebut tidak maksimal. LALU BAGAI MANA CARA YANG PALING EFEKTIF
            Mari kita lihat proses belajar seorang anak ketika dia belum dapat berbicara sampai dia dapat berbicara secara aktif. Seorang bayi (ana-anak yang masih kecil) pertama kali sebelum dia belajar berbicara pertama kali yang dia lakukan adalah belajar mendengar listening proses (ingat pelajaran pertama yang anak lakukan adalah belajar mendengar). Belajar mendengar dari siapa ?? yaitu belajar mendengar dari ibu, ayah, sudara-saudara yang ada pada lingkungan tempat dia tinggal. Kemudian barula dia si bayi mencoba berbicara dengan cara meniruhkan seperti apa yang dikatakan oleh ibu atau ayahnya mulai dari 1 2 3 sepata kata  speaking proses (Ingat pelajaran kedua si anak adalah berbicara). Oleh karena itula pada tahapan proses pembelajaran bicara kepada bayi ini seorang ibu tidak di perkenankan mengajari si bayi berbicara dengan kata-kata plesetan alias bahasa manja si bayi misalanya kata-kata makan di plesetkan menjadi maem…kata-kata susu menjadi cucu dan sebagainya. Mengapa kata-kata tersebut tidak diperkenankan karena pada masa itu seorang bayi  sedang mengalamai apa yang kita sebut dalam istila sosologi preparatory stage dan  play stage atau masa meniru. kata-kata plesetan yang salah yang tidak sesuai dan tidak semestinya akan menjadi sebuah/ suatu input bagi si bayi. Input seperti apa. yaitu input yang salah. (suatu kata yang di dengar merupakan suatu input bagi si bayi dan ouptnya ketika si anak mulai berbicara dengan menggunakan kata-kata yg dia dengarkan) kalau inpu kata yang anak terima salah atau tidak sesuai dengan pengucapan yang sebenarnya hal inilah Yang menyebabkan si bayi/anak-anak tersebut terancam tidak mengerti dan tidak dapat memahami suatu kata ketika kata tersebut dikatakan dengan pengucapan yang sebenarnya karena si bayi/anak-anak sudah terlalu terbiasa dengan input kata-kata yang salah. yang perlu di ingat  proses mendengar adalah proses input. Sedangkan proses bicara atau speaking adalah out put.  Dari sini kita bisa mengambil hepotesa singkat bahwa. Bagai mana seseoarang   nantinya dapat berbicara/speaking (out put) dengan benar sementara input atau proses pendengaran yang ia terima adalah salah dan bagai mana mungkin seorang tersebut dapat memahami pembicaraan orang dengan penggunaan kata yang ia hafal sementara kata yang orang lain tersebut ucapkan berbeda cara pengucapan dengan apa yang biasa dia ucapakan dan dengarkan. Kaitannya dengan belajar bahasa ingris yaitu ketika memulai proses listening belajarla mendengarkan kata-kata dalam bahasa inggris dengan pengucapan sebagai mana native speaker mengucapkannya jangan memasukan input  yang sala atau keliru karena dengan begitu akan menyebabkan output kita menjadi buruk. Selanjutnya  Setelah si anak sudah lancar berbicara barula si anak biasanya di ajarkan untuk belajar membaca (reading proses) dan selanjutnya di ajarkan untuk menulis (writing proses).
            Kembali kepada pembahasan. Kebiasaan kita yang salah yaitu ketika kita menjalani suatu proses belajar bahasa inggris kita sering belajar dengan cara, menghafal vocabulary sebanyak-banyaknya atau dalam proses tersebut kita mendengarkan kata-kata tersebut dari seoarang guru secara tutorial . kita sering menghafal kata-kata dengan cara tehnik  pengucapan kita.  Disinila biasanya sering terjadi kesalahan. karena mengapa, dikarenakan kita menghafal dan mendegar kata kata menurut pengucapan kita. Bukan dengan cara pengucapan semestinya/seharusnya.  
            Examples :  This biasanya kita membacanya Dis  sedangkan  native speaker akan berkata dan sedikit samar dengan bunyi Zis. Karena memang begitula yang sebenarnya cara pengucapannya. Misalnya kata Doing biasanya kita akan mengucapkannya dengan kata-kata Duing lalu kemudian kita mengingatnya untuk di hafalkan  padehal yang seharusnya kita ucapkan adalah Duin  tanpa hurup G karena akhiran G pada bahasa inggris tidak pernah diucapakan dengan jelas / samar-samar.  misalnya pada kalimat pertanyaan berikut ini what are you doing?  Sepintas mungkin kita berfikir bahwa kata-kata ini simple untuk di ucapkan. Namun kenyataanya tidak begitu. Karena dalam bahasa inggris setiap kata yang berada dalam kalimat  tehnik dan cara membacanya harus yang di combine  dengan kalimat/kata selanjutnya. Dan sudah barang tentu juga berbeda pula cara pengucapannya. What are you doing? Biasanya kita mengucapkannya biasa saja dengan ucapan wat ar yu duing? Padehal semestinya kita harus mengucapkan what cha doin? Karena memang begitula native spkeaker akan mengucapkannya. Lalu bagai mana dengan kata-kata berikut ini How do you like ? biasanya kita mengucapkannya biasa saja dengan pengucapan hau du yu laik ?Padehal kenyataanya bukan demikian karena native speaker ( pembicara aslinya) akan berkata Hau diya laik?dan masih banyak contoh-contoh lainya. Kalau berbicara teoritis tanpa refrensi ilmia itu sama dengan menyebarkan kebohongan. Untuk memperkuat data dan fakta tersebut bahwa apa yang saya sampaikan bukan berbagi kebohongan para pembaca dapat mempertegas dan memperdalamnya dengan mengunjungi situs http://www.engvid.com dengan sub judul how to understand  native speakers' question in English?
            Pengalaman penulis berbicara dengan orang luar untuk pertama kalinya sangat mengherankan dan sangat di luar dugaan. Mengapa ? karena pada saat itu penulis  sudah banyak bercerita panjang lebar namun, apa yang terjadi ? native speaker tersebut berkata ? thanks for your time but, I’m sorry I don’t understand what are you talking about?
Mari kita lupakan sejenak pengalaman tersebut di atas , mari kita kembali ke benang merah di balik fenomena tersebut mengapa hal tersebut dapat terjadi.  Seperti yang saya sudah jelaskan tadi bahwa ada cara belajar yang salah yang biasa kita lakukan. mungkin beberapa tehnik/ tip  berikut dapat  berguna   

1.     Kalau cara lama kita belajar dengan metode dengan urutan sebagai berikut  READING – LISTENING – SPEAKING – WRITING  sekarang kita susun kembali urutan tersebut dengan benar yaitu : mula mula mari kita belajar LISTENING tapi berusahala untuk belajar mendengar dari pembicara aslinya baik melalui kaset cd, film dan sebagainya  amati dengarkan secara seksama bagaimana kata–kata tersebut diucapkan. Setelah kita melalui tahapan tersebut  lalu kemudian mari kita belajar SPEAKING belajar la berbicara dengan kata-kata yang sesuai  dengan apa yang anda dengarkan tersebut usahakan dengan benar agar apa yang anda ucapkan tersebut samap persis seperti bagaimana native speaker mengucapkannya karena kalau sedikit saja kita salah itu sangat berpengaru dengan output kita nantinya ya sala satunya seperti pengalaman yang saya yang saya terangkan diatas tadi.  kalau seandainya kita sudah fasih berkata/berbicara cobalah READING apa yang anda ucapkan tersebut dengan benar. setelah itu cobalah  WRITING kata yang anda hafal tersebut. Dengan melalui tahapan ini secara teratur dan berkesinambungan mudah-mudahan apa yang kita harapkan untuk dapat menguasai ataupun mengerti bahasa inggris menjadi lebih baik. Dengan melalui tahapan tersebut saya yakin bahasa inggris yang kita pelajari akan menjadi suatu sistem yang utuh. 


2.     Selain tehnik  belajar tersebut di atas beberapa faktor lain tidak bisa kita abaikan begitu saja. kita juga harus memperbanyak mempelajari perbendaharaan beberapa istilah atau idiom dalam bahasa inggris. Karena beberapa idiom yang sering di gunakan oleh native speaker baik dalam pidato, film, iklan dan sebagainya  turut berkontribusi membuat kita bingung sehingga kita tidak dapat mengerti apa yang mereka bicarakan. 

3.     Penguasaan Tensis juga merupakan sarana mutlak yang harus di kedepankan. Karena tensis merupakan Regulator, rambu-rambu yang akan menuntun kita agar menjadi pembicara yang baik.

Semoga catatan, opini, ini bermanfaat bagi para pembacanya…maaf kalau di tag tanpa permisi.. sekedar ingin berbagi.  

Thanks to :
1.     Mrs.Rahma, S.Pd  Englis Teacher From Islamic High School ( 2003-2005)
2.     Mr. Drs. Yohanes Firano Leader Maharlyin English Training Centre Baturaja  2003-2004)
3.     Leader “MJB Course” Mekar Jaya Brother Course ( 2005)
4.     Sekolah Bahasa Asing  Polri (Police Language School) in East Jakarta (Juni 2012 )
5.     ELC English learning conversation 2012,
1.     Mr. Angga W. SMB. ( Baturaja)
2.     Mr. dr. Edri. ( Palembang )
3.     Mrs. Ria, S.pd. ( Baturaja)
4.     Mrs. Len ( Filipina)

Thanks for your share, thanks All for your knowledge that you have given to me.