Rabu, 31 Desember 2014

Kondisi Umum Kabupaten OKU dalam rangka Sinkronisasi Renstra Polri 2015-2019



Berakhirnya kalender pada tahun 2014 akan menjadi tonggak sejarah tersendiri bagi Polri secara nasional tak terkecuali bagi Polres OKU, serangkaian rencana Grand strategis Polri baik jangka panjang maupun menengah sudah dilaksanakan. Dimulai dari renstra tahapan pertama Trust Building 2005-2009 sampai dengan tahapan ke dua Partnership Building 2010-2014 sudah rampung dilaksanakan. Pencapaian serta keberhasilan rencana strategis Polri Trust Building 2005-2009 dan kemitraan atau Partnership Building Polres OKU pada Renstra 2010-2014 tidak terlepas dari kerja keras seluruh anggota Polres OKU dan anggota Polsek  Jajaran dan dukungan yang kuat dari Pemerintah daerah, DPRD, serta stake holder dan masyarakat OKU Umumnya. Namun harus diakui bahwa keberhasilan tersebut belum sepenuhnya memberikan kepuasan pada masyarakat atas pelaksanaan tugas Polres OKU khususnya sebagaimana yang diamanatkan undang-undang No 2 tahun 2002 tentang kepolisian selaku pelindung, Pengayom dan Pelayan Masyarakat. Untuk itu masih diperlukan kelanjutan rencana strategis Polri periode berikutnya secara berkesinambungan guna menyukseskan beberapa rangkaian kegiatan serta program serta rencana strategis yang masing-masing rencana strategis tersebut linier dengan beberapa rencana strategis periode sebelumnya.  

Tahun 2015 memasuki grand stategi polri tahap III yaitu strive for excellence atau pelayanan publik yang unggul dengan menitik beratkan pada service quality dengan indikator keberhasilan mencari kepuasan masyarakat pada pelayanan kepolisian.  Tahun 2015 merupakan titik awal pelaksanaan renstra polri tahap III 2015-2019 khusunya di wilayah hukum Polres OKU. Strive for excellence merupakan bagian dari tahapan grand strategi polri secara nasional. Polres OKU sendiri merupakan bagian yang terintegrasi secara strukltural dengan Polda sumsel sebagai satuan pelaksanaan tingkat kewilayahan yang dituntut untuk dapat melaksanakan beberapa rencana strategis tersebut guna mewujudkan visi dan misi Polri yaitu terwujudnya pelayanan kamtibmas yang unggul, terjalinnya kemitraan polri dengan masyarakat, penegakan hukum yang efektif serta sinergi polisional yang proaktif dalam rangka memantapkan keamanan diwilayah hukum polres OKU. Memasuki periode pertama rencana strategis Polri yaitu strive for excellence pada tahun 2015 sudah semestinya menjadi momentum reformasi semesta bagi Polri khususnya Polres OKU. Refomasi yang selama ini masih bersifat sektoral sudah seharusnya memasuki rana kultural. selama ini mind set yang selalu minta dilayani, operasioanal kepolisian yang masih berorientasi materi, komersilisasi kasus-kasus pidana sudah seharusnya direformasi menjadi lembaga penegak hukum sekaligus pelayan publik dengan mengedapankan kepentingan masyarakat. Dengan demikian salah satu indikator keberhasilan sebagai penilaian keberhasilan Rencana Strategis Polri khususnya pelayanan publik yang unggul (strive for excellence) akan terwujud.  

Situasional sosial politik dan perekonomian nasional sepanjang tahun 2015-2019 akan sangat mempengaruhui keberhasilan grand strategi Polri khususnya Renstra Strive For excellence. Situasi dan iklim Politik di Kabupaten OKU ditahun 2015 yang diperkirakan akan meningkat seiring akan berlangsungnya pemilihan Kepala daerah/Pemilihan Bupati di Kabupaten OKU. Beberapa gejolak poltik dari massa simpatisan ataupun constituen yang cenderung destruktif baik antar simpatisan maupaun simpatisan dengan aparatur kepolisian dari masing-masing kandidat akan memancing tindakan-tindakan kepolisian yang pada akhirnya akan melakukan tindakan-tindakan refresif. Upaya-upaya represif tersebut tentunya akan berpengaruh pada renstra Polri yang baru dimulai. Oleh karena itula menanggapi beberapa kemungkinan gejolak politik serta situasiaonal ekonomi sosial maka dipandang perlu untuk memetakan permasalahan sosial, ideology, politik, keamanan, dalam beberapa rencana strategis guna mencapai dan merealisasikan grand strategi polri tahap ke III yaitu strive for excellence.  

Ideologi. Heterogenitas agama, suku, profesi dan demografi penduduk yang relatif beraneka ragam tidak merubah dan mempengaruhi ideologi Pancasila  sebagai falsafah dan pedoman hidup bangsa Indonesia. Ideology pancasila serta nilai-nilainya masih menjadi paradigma dasar yang menjadi nilai-nilai luhur yang menjadi pedoman dalam kehidupan bermasyarakat. Namun  seiring runtuhnya rezim orde baru Indonesia secara nasional memasuki era reformasi tak terkecuali di kabupaten OKU nilai-nilai luhur pancasila sudah tidak sesakral seperti dulu, nilai-nilai luhur pancasila mengalami degradasi penghayatan dan pelakasanaan dalam kehidupan bermasyarakat. 

Politik Situasional serta iklim politik di kabupaten OKU Secara umum cukup kondusif beberapa kemungkinan gejolak politik yang akan terjadi tidak akan mempengaruhi serta menghambat kegiatan-kegiatan politik praktis di kabupaten OKU selain sudah terajalin kedekatan antara aparatur kepolisian dengan masyarakat di kabupaten OKU, Masyarakat di kabupaten OKU juga sudah mulai berpikir lebih realistis dalam berpolitik sehingga tidak mudah di provokasi / dihasut oleh kelompok-kelompok tertentu yang ingin mengacau situasi pemilihan kepala daerah/Bupati di kabupaten OKU di tahun 2015 mendatang. Selama ini penyampaian aspirasi dari masyarakat kabupaten OKU relatif kondusif masyarakat kabupaten oku lebih cenderung menyampaikan aspirasi dengan cara rasional persuasif bukan dengan cara emosional konfrontatif. Namun demikian beberapa gejolak antara simpatisan dan pendukung bakal calon Bupati OKU di tahun 2015 mendatang tetap harus menjadi perhatin serius sebagai langkah early warning detection terhadap segala kemungkin gangguan kamtibmas yang akan terjadi.  

Ekonomi. Kenaikan bahan bakar minyak (BBM) diawal pemerintahan Presiden terpilih Ir. H. Jokowidodo dan Yusuf kallah dibarengi melonjaknya kebutuhan pokok  TDL, dan barang-barang serta kebutuhan pokok lainnya relatif cukup berpengaruh di wilayah OKU diantara lainnya timbulnya kesenjangan sosial antara golongan menengah ke atas dan masyarakat bawah atau disebut dengan stratifikasi sosial, Semakin meningkatnya prosentase kriminalitas dan lain-lain. Hal ini akibat dari perilaku hedonisme dan konsumtif dengan gaya hidup berlebihan yang ditunjukan oleh masyarakat kelas atas sehingga memicu terjadinya tindak kekerasan terhadap harta benda maupun jiwa.  

Sosial Budaya Kearipan-kearipan lokal dalam Kehidupan sosial budaya khususnnya di Kabupaten OKU semakin dinamis sejalan dengan perkembangan penduduk, pertumbuhan ekonomi serta dinamika pembangunan serta perkembangan teknologi dan informasi yang diiringi juga dengan pengaruh globalisasi yang ditandai masuknya nilai negatif budaya asing melalui media cetak maupun elektronik yang semakin mudah diakses oleh seluruh lapisan masyarakat. Pengaruh globalisasi dan perkembangan informasi yang sedemikian pesat tersebut sudah barang tentu mempengaruhi bahkan menghilangkan budaya setempat. Masyarakat yang cenderung meniruh polah dan cara hidup kebarat-baratan atau westernisasi akan sangat turut mempengaruhi dan mengubah beberapa budaya dan kearipan-kearipan lokal yang selama ini tertanam. Perkembangan teknologi dan Informasi dalam sosial budaya turut berpengaruh besar dalam bidang ketenaga kerjaan, lapisan masyarakat yang lebih siap serta lebih memahami dan mengerti dengan teknologi akan lebih mendapat tempat dalam persaingan lapangan kerja sedangkan dilain pihak bagi lapisan masyarakt yang tidak memiliki bajal pengetahuan teknologi akan menjadi kelompok-kelompok marginal yang tersisihkan. Hal-hal tersebut sudah barang tentu memancing kecemburuan-kecemburuan dari lapisan masyarakat yang merasa tersisihkan.