Selasa, 16 Juli 2013

Bahasa / Istilah Latin dan Artinya


Barang siapa yang tidak menyibukan diri dengan kebaikan ,,niscaya orang tersebut akan di sibukan dengan keburukan...so...guy mari kita menyibukan dengan beberapa kegiatan yang bermanfaat untuk hidup kita...misalnya dengan menambah ilmu pengetahuan

Pada kesempatan kali ini, penulis akan merilis  beberapa istilah latin yang sering kita dengar dalam beberapa percakapan akademis atau diskusi-diskusi ilmiah kalangan praktisi hukum,sosiologis ataupun psikologis motivasi..semoga bermanfaat 

Damnant quod non intellegunt. (Anonim, tapi lihat Quintillian Institutions 10.1.20). Mereka mempersalahkan apa yang mereka tidak mengerti

Feliciter sapit qui periculo alieno sapit. (Plautus, Mercator 4.7.40). Orang bijak bergembira karena belajar dari bahaya yang dialami orang lain.

Non bene flat flammam qui continent ore farinam. (Abad Pertengahan). Orang yang tidak tidak meniup api dengan baik adalah yang mengunyah tepung di mulutnya.

Occasio aegre offertur, facile amittitur. (Publilius Syrus, Sententia 449). Kesempatan yang tepat jarang datang dan gampang terlepas (kita mudah kehilangan kesempatan yang tepat itu)

Pericla timidus etiam quae non sunt videt. (Publilius Syrus, Sententia 452). Orang yang takut bahkan melihat bahaya yang tidak ada.

Ubi iudicat qui accusat, vis, non lex, valet. (Publilius Syrus, Sententia 692). Di mana orang yang menuduh juga menjadi hakim, pemenangnya bukanlah hukum tapi kekuasaan.

Nulla regula sine exceptione.Tak ada aturan yang tidak mengenal perkecualian

Usus magister est optimus:  Pengalaman adalah guru yang terbaik

Unum castigabis, centum emendabis: Satu kesalahan kau hukum, seratus kesalahan yang harus kau perbaiki

Ubi fumus, ibi ignis:  Di mana ada asap, di sana ada api.Mirip dengan peribahasaTak ada asap kalau tak ada api.

Igiturqui desiderat pacem, praeparet bellum Oleh karena itu barangsiapa yang menginginkan perdamaian, hendaklah ia bersiap-siap menghadapi perang

Risus abundat in ore stultorum:  Gelak tawa yang berlebihan ada di mulut orang-orang bodoh . Artinya kegembiraanyang berlebihan menandakan kebodohan.


Radix malorum est cupiditas : Akar dari kejahatan adalah nafsu


Fiat justitia ruat caelum : Hendaklah keadilan ditegakkan, walaupun langit akan runtuh


Duo cum faciunt idem, non est idem : Apabila dua orang mengerjakan hal yang sama, maka itu tidaklah sama

Corruptissima re publica plurimae leges:Semakin korup sebuah republik, semakin banyak undang-undang

Verba volant, scripta manent (istilah ini cukup familiar untuk para jurnalis, sastrawan, penulis) spoken words fly away, written ones stay artinya yang terucap akan lenyap, yangtertulis akan abadi
*Amicus Plato, sed magis amica Veritas(ungkapan ini sering digunakan oleh kawula mudayang terlibat pada dunia kemahasiswaan, aktivis ataupun pergerakan intelektual) kalimat tersebut dilotarkan oleh Aristoteles kpd gurunya plato (Plato is dear to me, but dearer still is truth.) kurang lebihartinya “Saya senang kepada Plato tetapi saya lebih senang kepada kebenaran.....

Jumat, 12 Juli 2013

don't judge a book by it's cover

Beberapa hari yang lalu iseng-iseng saya buka situs berita on line..sekedar...mw update informasi...terkini,,,saat situs tersebut berhasil di log in kurang lebih informasiny begini"
Tiga dari Empat Orang Indonesia Menyuap Polisi
polisi yg mendpt penghargaan karena kredibilitasnya
Hasil survei Transparency International Indonesia menunjukkan kepolisian di negeri ini dinilai sebagai lembaga paling korup. Manajer Anticorruption Information Center TII Ilham Saenong mengatakan, 75 persen dari 1.000 responden di lima kota, yaitu Jakarta, Surabaya, Medan, Makassar, dan Bandung, mengaku menyuap polisi dalam setahun terakhir. "Umumnya, mereka memberikan uang untuk mendapatkan pelayanan yang lebih," kata Ilham saat dihubungi kemarin.
Survei ini diadakan secara internasional pada September 2012 dan Maret 2013 melalui wawancara tatap muka. Survei diadakan di 107 negara dengan melibatkan 114 ribu responden. Mayoritas responden, atau sebanyak 91 persen, juga menilai polisi bercitra buruk. Peringkat berikutnya adalah partai politik dan parlemen, 89 persen; disusul pegawai negeri sipil, 79 persen. Menurut Ilham, masyarakat menilai fasilitas pelayanan publik menjadi ladang suap karena tak ada prosedur jelas dan transparan.

sebenarnya news of value  tersebut bisa saja ..ya namanya juga survey,,tentunya mencari kebenaran objektif dari suatu penelitian...Namun ketika saya membaca postingan komentar yang berada di article tersebut.........sempat emosi,,,geram...skeptik,,coz komentar-komentar tersebut rata-rata hujatan...cacian.....((( sudah sedemikian kroniska institusi ini)))

sekedar meng share koment-koment yg bikin pedih dimata,,,,n panas dihati....ehehehhe..

Bambang : Setuju kalau Polisi Terkorup dan aparat Penegak hukum yg No.1 masuk Neraka. Kita buktikan kalau anda Punya kenalan/tetangga Polisi yg hidupnya/kekayaannya cukup Fantastis tdk sesuai dg Pendapatannya maka Patut diduga suka Kongkalikong dg bandar2 Narkoba, Korupsi Proyek2 dll nya. Pokoknya banyak akal dan banyak bohongnya. 

Joko Tingkir : warisan dari mana,...mau jadi polisi karena orang tua nya tu susah

Bejo : polisi tu limbah masyarakat,limbah=sampah

Sang Pujangga : betul, karna sepupu sy seorang polisi baru 2 thn sudah bisa beli mobil + rumah + motor CBR ... wajar klu sy curiga tp mau gmn bilg krn keluarga ya kita masa bodoh la.... biarlah kita serahkan pada pihak pengawas dari kepolisian..

 Hidayat : Hanya polisi tidur yang tidak minta disogok.....DLL
Hasil Survei Persepsi Korupsi
Institusi Indonesia(%) Malaysia (%) Vietnam (%) Thailand (%) Filipina (%) Korsel (%)
Polisi 91 76 72 71 69 35
Partai Politik 89 69 27 68 58 70
Parlemen 89 44 28 45 52 64
Peradilan 86 35 53 18 56 38
PNS 79 46 55 58 64 36
Pebisnis 54 40 33 37 30 33
Pendidikan 49 13 49 32 32 30
Kesehatan 47 9 58 21 31 21
Militer 41 10 25 23 43 31
Ormas 31 6 15 12 15 43
LSM 27 17 19 18 25 20
Media Masa 19 22 25 20 14 36


MARIH KALAU MAU BERFIKIR JERNIH PARA KOMENTATOR YG STREOTIF....

91 % Polisi indonesia  korupsi atau mau di suap...artinya kalau kita ilustrasikan kalau seandanya ada 100 polisi artinya ada 91 orang polisi yang mau di suap atau korup....betul kan ???

pertanyaanya,,,yang nyuap itu siapa,,,????  
memangnya gendoruwo ??? hantu ..???atau kuntilanak...??
jawabannya ya...masyarakatla...kalau belum jelas ini saya perbesar...YANG NYUAP POLISI ITU MASYARAKAT...MASYARAKAT INDONESIA YG KITA CINTAI INI.

lalu apakah semunya masyarakat indonesia ini bisa kita bilang korup dan suka menyuap atau di suap...???jawabannya tentu saja tidak

begitu juga dgn kepolisian ...apakah semua polisi mau di sogok atau korup ??? maka jawabnya tentu saja tidak...masih banyak polisi-polisi yg jujur dan idealis ..
kita tdk dapat mengeneralisasi seseorang berdasarkan struktural nya saja ...kita juga harus mendifinisikan seseorag berdasarkan individualnya...lihat dulu baru berpersepsi...bukan berpersepsi dulu baru melihat....

kalau para komentator di atas tersebut mengerti Azas klausal mengenai bagai mana suatu peristiwa dapat terjadi ,, mungkin mereka akan mengerti dan memahami kenapa..peristiwa korup atau budaya suap dan di suap dpt terjadi....

ingat donk dengan hukumnya

Bikin KTP mau nya jalan pintas..alasan nggak mau repot..
Bikin SIM cari jalan yg bisa tembak ..kawatir..nggak lulus...
Skripsi...di rentalin..atau cari orderan yg bisa buat dari awal sampai bab penutup...!!!!
Pengurusan dokumen birokrasi perkantoran maunya cari kenalan orang dalam biar lancar...!!!!!

tidak bisa di pungkiri bahwa karakteristik dan prilaku  budaya kita yang Pragmatisis
yang seperti ini yang bikin pegawai public service menjadi korup atau mau di suap...buakn saja polisi,,,ini meliputi pekerja yg lian...Jaksa, Pajak, TNI, PNS, DPR, dll..

intinya jgn hnya bisa menghujat dan menghina....tanykan pada diri kita....apakah saya sudah baik...atau apakah saya termaksud salah satu dari masyrakat yg bersipat PRAGMATISIS...
kalau anda termksd seperti itu..maka anda yg menciptakan hukum aksi dan reaksi itu dpt terjadi..
semuanya sama saja,,,hanya hati yg menjadi pembeda,,,