Setelah
pulang dari salah satu rumah sakit di Baturaja tepatnya tanggal 18 desember
2015 beberapa minggu yang lalu entah mengapa saya sangat tertarik sekali
menulis sebuah article dengan judul mitos
atau lebih kita kenal dengan istilah takhayul. Dalam perjalanan
pulangpun sambil mengendarai sebuah mobil kijang tua fikirankupun tak
henti-hentinya terus berputar-putar seolah khendak mencari beberapa data serta
memori yang pernah tersimpan dalam otakku terkait kata-kata mitos atau takhayul
itu. Mitos, Ya..” mitos kalimat itula yang seolah menjadi pelatuk kendali
fikiranku sehingga tanpa sadar menuntun fikiranku lepas menerawang dan
merenung sembari berfikir dan
membesitkan tanya dalam hati“ kok bisa
rumah sakit sebesar ini juga terkungkung
dalam fhobia dengan mitos seperti ini ?
Sebagai
pendahuluan saya terlebih dahulu ingin meminta maaf dan sedikit ingin
menjelaskan bahwa tidak ada maksud penulis dalam article ini betujuan untuk
mendeskreditkan pihak atau organisasi maupun lembaga tertentu. Tulisan ini murni hanya sebuah renungan sesaat dari
manusia yang miskin ilmu yang sudah
barang tentu sangat jauh dari
kebenaran dan kesempurnaan.
Kita
mulai ya..Bismillah”. Bagi masyarakat
kota Baturaja yang sudah wara-wiri masuk kerumah sakit di wilayah Baturaja baik
sebagai pasien maupun pembesuk tentunya sudah tidak asing dengan setiap Rumah sakit yang ada di Baturaja. Rumah sakit yang
tidak akan saya sebutkan identitasnya kali ini adalah salah Satu rumah sakit terbesar
yang ada di Kota Baturaja. Rumah sakit ini adalah salah satu rumah sakit yang
memiliki infrastruktur bangunan yang cukup luas jika dibandingkan dengan
bangunan rumah sakit yang lain yang ada di Baturaja. Fasilitas kamar, Sal,
Kelas 1,2,3 maupun VIP mungkin lebih banyak juga jika dibandingkan dengan rumah
sakit lain yang ada di Baturaja “ mungkin siih nggak perna ngitung juga”
he.he... karena bukan itu yang ingin saya bahas. Sekarang mari kita kembali ke
topik utama, tahukah anda disekian banyaknya kamar yang ada dirumah sakit yang yang
identitasnya saya rahasiakan ini saya mendapati khususnya dibagian kamar VIP saya sama sekali tidak menemukan kamar
dengan Nomor 13, saat saya teliti satu persatu kamar VIP yang ada di Rumah
sakit ini saya hanya menemukan urutan kamar sebagai berikut
01,02,03,04,05,06,07,08,09,10,11,12,12a,14. Dst. Setelah kamar 12 tidak ada
angka 13. Ada apakah gerangan ? apakah ini ada hubunganya dengan mitos dan
tahayul angka 13 ? nyok,,,,kita cari tahu mungkin ini penjelasnnya..
Indonesia salah satu negara yang memiliki
kebudayaan yang sangat heterogen. Keheterogenan kebudayaan tersebut bermula
dari beraneka ragamnya suku, bahasa, agama, wilayah, adat istiadat termaksud
keariban-keariban lokal yang ada di indonesia tak terkecuali juga di Baturaja.
Selain memiliki kebudayaan yang sangat kompleks, indonesia juga terkenal dengan type masyrakat yang sangat kental
dengan budaya animisme dan dinamismenya. Untuk menyegarkan kembali ingatan kita
tentang animisme dan dinamisme mari kita ingat kembali pemahaman kita tentang
animisme dan dinamisme seperti yang telah saya kutif dibawah ini.
Kepercayaan animisme adalah
kepercayaan kepada makhluk halus dan roh merupakan
asas kepercayaan agama yang mula-mula muncul dikalangan manusia
primitif.
Kepercayaan animisme mempercayai bahwa setiap benda di Bumi ini,
(seperti kawasan tertentu, gua, pohon atau batu besar), mempunyai jiwa yang
mesti dihormati agar semangat tersebut tidak mengganggu manusia, malah membantu
mereka dari semangat dan roh jahat dan juga dalam kehidupan seharian mereka.
Dinamisme
adalah pemujaan terhadap roh (sesuatu yang tidak tampak mata). Mereka percaya
bahwa roh nenek moyang yang telah meninggal menetap di tempat-tempat tertentu,
seperti pohon-pohon besar. Arwah nenek moyang itu sering dimintai tolong untuk
urusan mereka. Caranya adalah dengan memasukkan arwah-arwah mereka ke dalam
benda-benda pusaka seperti batu hitam atau batu merah delima. Ada juga yang
menyebutkan bahwa dinamisme adalah kepercayaan yang mempercayai terhadap
kekuatan yang abstrak yang berdiam pada suatu benda. Sekarang apakah hubunganya
Mitos/takhayul - animisme/dinamisme - angka 13. Yuk kita cari penjelasnnya.
Angka 13 dianggap angka yang membawa
kekurang-beruntungan? Sebenarnya, berasal dari pengetahuan kuno bernama
Kabbalah. Kabalah merupakan sebuah ajaran mistis kuno, yang telah dirapalkan
oleh Dewan Penyihir tertinggi rezim Fir’aun yang kemudian diteruskan oleh para
penyihir, pesulap, peramal, paranormal, dan sebagainya terlebih oleh kaum
Zionis-Yahudi yang kemudian mengangkatnya menjadi satu gerakan politis. Oleh
karena itu, dalam berbagai simbol terkait Kabbalisme, mereka selalu menyusupkan
unsur angka 13. Kartu Tarot misalnya
berjumlah 13 Demikian pula, markas besar Micosoft disebut sebagai The
Double Thirteen atau 13 Ganda, sesuai dengan logo Microsoft yang dibuat
menyerupai sebuah jendela (Windows),
Bangsa Yahudi sejak dahulu merupakan kaum yang secara
ketat memelihara Kabbalah. bangsa Yahudi ini membukukan ajaran Kabbalah yang
sebelumnya hanya diturunkan lewat lisan dan secara sembunyi-sembunyi. Mereka
juga dikenal sebagai kaum yang gemar mengutak-atik angka-angka (numerologi),
sehingga mereka dikenal pula sebagai sebagai kaum Geometrian. Menurut mereka,
angka 13 merupakan salah satu angka suci yang mengandung berbagai daya magis yang
dapat membawa kepada kesialan.
Fenomena fobia angka 13 sebenarnya sudah sedemikian besarnya
terjadi bukan hanya di Baturaja, indonesia bahkan beberapa negara di Dunia pada
umumnya sangat anti sekali dengan angka 13 ini. Fhobia angka 13 ini anehnya Bukan
hanya menyasar kepada kelompok kelompok non edukasi fobia angka 13 ini pun menyasar
kepada kalangan akademisi. tidak hanya menyasar pada kelompok terpinggirkan pun
fhobia ini menyasar pada kelompok-kelompok kalangan atas. Sebagai contoh kecil, para pengusaha pemilik berbagai
gedung tinggi di China, tidak ada yang mau menuliskan namanya lantai gedung
mereka dengan nama lantai 13 karena Menurut kepercayaan mereka, angka tersebut
tidak membawa hoki begitu juga dengan beberapa bangunan gedung hotel serta lift
sebagian besar di Indonesia. Di Barat,
angka 13 juga dianggap angka sial sampai-sampai lift, kamar hotel tempat duduk
pesawat tidak ada yang bernomor 13. Biasanya, setelah angka 12 maka langsung
‘loncat’ ke angka 14. Atau dari angka 12 maka 12a dulu baru 14.
Ketakutan akan segalah sesuatu yang berbau angka 13 atau
disebut triskaidekafobia memang menjadi sesuatu fenomena yang tak beralasan namun
demikian opini sudah terlanjur tertanamkan pemahaman dan ketakutan sudah
terlanjur tersebarkan. Jadilah yang miskin iman manut dan ikut-ikutan
mempraktekan budaya yang dapat merusak keyakinan. Tinggalah kita sebagai
manusia yang memiliki akidah hanya menggeleng-gelengkan kepala menyaksikan.
Semoga Triskaidekafobia
disalah satu Rumah sakit di Baturaja sebagai mana yang saya saksikan hanya
merupakan suatu kebetulan bukan suatu yang direncanakan karena adanya
ketakutan-ketakutan akan mitos yang tak beralaskan kebenaran. apa lagi samapai percaya
meyakini pemahamaan yang dapat merusak iman... dan semoga ketidak adaan angka
13 pada salah satu rumah sakit yang saya tuliskan tersebut tidak ada kaitannya
dengan faham animisme atau dinamisme yang telah saya kutifkan..