Berakhirnya kalender pada tahun 2014 akan menjadi tonggak sejarah
tersendiri bagi Polri secara nasional tak terkecuali bagi Polres OKU,
serangkaian rencana Grand strategis Polri baik jangka panjang maupun menengah
sudah dilaksanakan. Dimulai dari renstra tahapan pertama Trust Building 2005-2009 sampai dengan tahapan ke dua Partnership Building 2010-2014 sudah
rampung dilaksanakan. Pencapaian serta keberhasilan rencana strategis Polri Trust Building 2005-2009 dan kemitraan
atau Partnership Building
Polres OKU pada Renstra 2010-2014 tidak terlepas dari kerja keras seluruh
anggota Polres OKU dan anggota Polsek
Jajaran dan dukungan yang kuat dari Pemerintah daerah, DPRD, serta stake holder dan masyarakat OKU Umumnya.
Namun harus diakui bahwa keberhasilan tersebut belum sepenuhnya memberikan
kepuasan pada masyarakat atas pelaksanaan tugas Polres OKU khususnya
sebagaimana yang diamanatkan undang-undang No 2 tahun 2002 tentang kepolisian
selaku pelindung, Pengayom dan Pelayan Masyarakat. Untuk itu masih diperlukan
kelanjutan rencana strategis Polri periode berikutnya secara berkesinambungan
guna menyukseskan beberapa rangkaian kegiatan serta program serta rencana
strategis yang masing-masing rencana strategis tersebut linier dengan beberapa
rencana strategis periode sebelumnya.
Tahun 2015 memasuki grand stategi polri tahap III yaitu strive for excellence atau pelayanan
publik yang unggul dengan menitik beratkan pada service quality dengan
indikator keberhasilan mencari kepuasan masyarakat pada pelayanan
kepolisian. Tahun 2015 merupakan titik
awal pelaksanaan renstra polri tahap III 2015-2019 khusunya di wilayah hukum
Polres OKU. Strive for excellence
merupakan bagian dari tahapan grand strategi polri secara nasional. Polres OKU
sendiri merupakan bagian yang terintegrasi secara strukltural dengan Polda
sumsel sebagai satuan pelaksanaan tingkat kewilayahan yang dituntut untuk dapat
melaksanakan beberapa rencana strategis tersebut guna mewujudkan visi dan misi
Polri yaitu terwujudnya pelayanan kamtibmas yang unggul, terjalinnya kemitraan
polri dengan masyarakat, penegakan hukum yang efektif serta sinergi polisional
yang proaktif dalam rangka memantapkan keamanan diwilayah hukum polres OKU. Memasuki periode pertama rencana strategis Polri yaitu strive for excellence pada tahun 2015
sudah semestinya menjadi momentum reformasi semesta bagi Polri khususnya Polres
OKU. Refomasi yang selama ini masih bersifat sektoral sudah seharusnya memasuki
rana kultural. selama ini mind set
yang selalu minta dilayani, operasioanal kepolisian yang masih berorientasi
materi, komersilisasi kasus-kasus pidana sudah seharusnya direformasi menjadi
lembaga penegak hukum sekaligus pelayan publik dengan mengedapankan kepentingan
masyarakat. Dengan demikian salah satu indikator keberhasilan sebagai penilaian
keberhasilan Rencana Strategis Polri khususnya pelayanan publik yang unggul
(strive for excellence) akan terwujud.
Situasional sosial politik dan perekonomian nasional sepanjang tahun
2015-2019 akan sangat mempengaruhui keberhasilan grand strategi Polri khususnya
Renstra Strive For excellence.
Situasi dan iklim Politik di Kabupaten OKU ditahun 2015 yang diperkirakan akan
meningkat seiring akan berlangsungnya pemilihan Kepala daerah/Pemilihan Bupati
di Kabupaten OKU. Beberapa gejolak poltik dari massa simpatisan ataupun
constituen yang cenderung destruktif baik antar simpatisan maupaun simpatisan
dengan aparatur kepolisian dari masing-masing kandidat akan memancing
tindakan-tindakan kepolisian yang pada akhirnya akan melakukan
tindakan-tindakan refresif. Upaya-upaya represif tersebut tentunya akan
berpengaruh pada renstra Polri yang baru dimulai. Oleh karena itula menanggapi
beberapa kemungkinan gejolak politik serta situasiaonal ekonomi sosial maka
dipandang perlu untuk memetakan permasalahan sosial, ideology, politik,
keamanan, dalam beberapa rencana strategis guna mencapai dan merealisasikan
grand strategi polri tahap ke III yaitu strive
for excellence.
Ideologi. Heterogenitas agama, suku, profesi dan demografi penduduk yang relatif beraneka ragam tidak merubah dan mempengaruhi ideologi Pancasila sebagai falsafah dan pedoman hidup bangsa Indonesia. Ideology pancasila serta nilai-nilainya masih menjadi paradigma dasar yang menjadi nilai-nilai luhur yang menjadi pedoman dalam kehidupan bermasyarakat. Namun seiring runtuhnya rezim orde baru Indonesia secara nasional memasuki era reformasi tak terkecuali di kabupaten OKU nilai-nilai luhur pancasila sudah tidak sesakral seperti dulu, nilai-nilai luhur pancasila mengalami degradasi penghayatan dan pelakasanaan dalam kehidupan bermasyarakat.
Politik Situasional serta iklim politik di kabupaten
OKU Secara umum cukup kondusif beberapa kemungkinan gejolak politik yang akan
terjadi tidak akan mempengaruhi serta menghambat kegiatan-kegiatan politik
praktis di kabupaten OKU selain sudah terajalin kedekatan antara aparatur
kepolisian dengan masyarakat di kabupaten OKU, Masyarakat di kabupaten OKU juga
sudah mulai berpikir lebih realistis dalam berpolitik sehingga tidak mudah di
provokasi / dihasut oleh kelompok-kelompok tertentu yang ingin mengacau situasi
pemilihan kepala daerah/Bupati di kabupaten OKU di tahun 2015 mendatang. Selama
ini penyampaian aspirasi dari masyarakat kabupaten OKU relatif kondusif
masyarakat kabupaten oku lebih cenderung menyampaikan aspirasi dengan cara
rasional persuasif bukan dengan cara emosional konfrontatif. Namun demikian
beberapa gejolak antara simpatisan dan pendukung bakal calon Bupati OKU di tahun
2015 mendatang tetap harus menjadi perhatin serius sebagai langkah early warning detection terhadap segala
kemungkin gangguan kamtibmas yang akan terjadi.
Ekonomi. Kenaikan bahan bakar minyak (BBM) diawal
pemerintahan Presiden terpilih Ir. H. Jokowidodo dan Yusuf kallah dibarengi
melonjaknya kebutuhan pokok TDL, dan
barang-barang serta kebutuhan pokok lainnya relatif cukup berpengaruh di
wilayah OKU diantara lainnya timbulnya kesenjangan sosial antara golongan menengah
ke atas dan masyarakat bawah atau disebut dengan stratifikasi sosial, Semakin
meningkatnya prosentase kriminalitas dan lain-lain. Hal ini akibat dari
perilaku hedonisme dan konsumtif dengan gaya hidup berlebihan yang ditunjukan
oleh masyarakat kelas atas sehingga memicu terjadinya tindak kekerasan terhadap
harta benda maupun jiwa.
Sosial Budaya Kearipan-kearipan lokal dalam Kehidupan sosial
budaya khususnnya di Kabupaten OKU semakin dinamis sejalan dengan perkembangan
penduduk, pertumbuhan ekonomi serta dinamika pembangunan serta perkembangan
teknologi dan informasi yang diiringi juga dengan pengaruh globalisasi yang
ditandai masuknya nilai negatif budaya asing melalui media cetak maupun
elektronik yang semakin mudah diakses oleh seluruh lapisan masyarakat. Pengaruh
globalisasi dan perkembangan informasi yang sedemikian pesat tersebut sudah
barang tentu mempengaruhi bahkan menghilangkan budaya setempat. Masyarakat yang
cenderung meniruh polah dan cara hidup kebarat-baratan atau westernisasi akan sangat turut
mempengaruhi dan mengubah beberapa budaya dan kearipan-kearipan lokal yang
selama ini tertanam. Perkembangan teknologi dan Informasi dalam sosial budaya
turut berpengaruh besar dalam bidang ketenaga kerjaan, lapisan masyarakat yang
lebih siap serta lebih memahami dan mengerti dengan teknologi akan lebih
mendapat tempat dalam persaingan lapangan kerja sedangkan dilain pihak bagi
lapisan masyarakt yang tidak memiliki bajal pengetahuan teknologi akan menjadi
kelompok-kelompok marginal yang tersisihkan. Hal-hal tersebut sudah barang tentu
memancing kecemburuan-kecemburuan dari lapisan masyarakat yang merasa
tersisihkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pengunjung Blog yang baik adalah yang meninggal kan bekas...
jangan perna ragu menyuarakan pendapatmu....